Senin, 05 Desember 2011

temen yang paling gue kangenin saat ini

KUMI APRILLA YAMASHITA
oke. gue sedih kalo ngomongin dia, sekarang sekolah di bm 400. anak keturunan jepang yang cantik, gaul, dan baik. gue kangen banget sama dia, dan gue susah ketemu dia. karena dia sering banget ke jepang... dia t6emen paling deket sama gue waktu sd. bukannya gue gak kangen sama yang lain ya. kalo yang lain diajak jalan gampang. tapi kalo dia, setiap liburan dia ke jepang. contohnya: gue ngeliat kalender akademik=libur semester=19des-2jan. gue pengen nginep dirumahnya. ternyataaaaaaa hari itu dia udah ada gakdi jakarta. suram yaa..... terakhir gue ketemu dia pas graduation. padahal sama anak yang lain masih ketemu pas pembagian nisn. kuarng suram apalagi cobaa T_T

temen yang paling gue kangenin saat ini

KUMI APRILLA YAMASHITA
oke. gue sedih kalo ngomongin dia, sekarang sekolah di bm 400. anak keturunan jepang yang cantik, gaul, dan baik. gue kangen banget sama dia, dan gue susah ketemu dia. karena dia sering banget ke jepang... dia t6emen paling deket sama gue waktu sd. bukannya gue gak kangen sama yang lain ya. kalo yang lain diajak jalan gampang. tapi kalo dia, setiap liburan dia ke jepang. contohnya: gue ngeliat kalender akademik=libur semester=19des-2jan. gue pengen nginep dirumahnya. ternyataaaaaaa hari itu dia udah ada gakdi jakarta. suram yaa..... terakhir gue ketemu dia pas graduation. padahal sama anak yang lain masih ketemu pas pembagian nisn. kuarng suram apalagi cobaa T_T

temen yang paling gue kangenin saat ini

KUMI APRILLA YAMASHITA
oke. gue sedih kalo ngomongin dia, sekarang sekolah di bm 400. anak keturunan jepang yang cantik, gaul, dan baik. gue kangen banget sama dia, dan gue susah ketemu dia. karena dia sering banget ke jepang... dia t6emen paling deket sama gue waktu sd. bukannya gue gak kangen sama yang lain ya. kalo yang lain diajak jalan gampang. tapi kalo dia, setiap liburan dia ke jepang. contohnya: gue ngeliat kalender akademik=libur semester=19des-2jan. gue pengen nginep dirumahnya. ternyataaaaaaa hari itu dia udah ada gakdi jakarta. suram yaa..... terakhir gue ketemu dia pas graduation. padahal sama anak yang lain masih ketemu pas pembagian nisn. kuarng suram apalagi cobaa T_T

Sabtu, 03 Desember 2011

Kamis, 01 Desember 2011

si pitung

Pada jaman penjajahan belanda dahulu, di daerah Jakarta (dahulu Batavia) hiduplah seorang pria gagah yang bernama si Pitung. Dia lahir dari pasangan suami istri yang bernama pak Piun dan bu Pinah. Pekerjaan pak Piun sehari-hari adalah bertani.
Setiap hari si Pitung membantu bapaknya menanam padi, memetik kelapa dan mencari rumput untuk pakan ternaknya. Si Pitung juga tak segan untuk membantu tetangganya yang memerlukan bantuan. Tiap hari si Pitung juga sangat rajin menunaikan sholat dan puasa, bapaknya juga selalu mengajarkan si Pitung untuk bertutur kata yang santun, dan patuh kepada orang tua.
Si Pitung dan keluarganya tinggal di kampung Rawabelong, daerah kebayoran. Daerah itu adalah bagian dari daerah kekuasaan tuan tanah yang bernama babah Liem Tjeng Soen,oleh karena itu semua warga yang tinggal di situ wajib membayar pajak kepada babah Liem. Hasil pajak tanah tersebut nantinya akan disetorkan kepada Belanda.
Dalam memungut pajak, babah Liem dibantu oleh anak buahnya yang berasal dari kalangan pribumi. Anak buah yang diangkat babah Liem adalah kaum pribumi yang pandai bersilat dan memainkan senjata. Tujuannya adalah supaya para penduduk tidak berani melawan dan membantah pada saat dipungut pajak.
Hingga pada suatu hari, saat si Pitung membantu bapaknya mengumpulkan hasil panen dari sawah. Sesampainya di rumah, betapa terkejutnya si Pitung melihat anak buah babah Liem sedang marah-marah kepada bapaknya. Si Pitung lalu menghampiri bapaknya, dan bertanya kepada anak buah babah Liem, “Hey, apa salah bapak saya?” “Tanya saja sama bapakmu ini!!”, jawab anak buah babah Liem.
Anak buah babah Liem lalu pergi dengan membawa semua hasil panen yang telah dikumpulakan si Pitung dan bapaknya. Dengan nada geram, si Pitung berbicara dalam hatinya, “Nantikan pembalasanku!!”

Rabu, 30 November 2011

TTM








ravenc7aw

Ravenc7Aw itu pas kita di denah
Ravenc7Aw itu pas dimarahin bu shinta dan pa adi
Ravenc7Aw itu pas maska sama kevin disuruh cari tanda kapten, sedangkan dvy dibiarin
Ravenc7Aw itu pas claire nembak adira sama maska buat jadi anak-anakannya
Ravenc7Aw itu pas gue malik dibully sekelas
Ravenc7Aw itu pas rebutan ganti baju duluan sama yang cowo
Ravenc7Aw itu kece
Ravenc7Aw itu gahoel
Ravenc7Aw itu unyuu
Ravenc7Aw itu kelas paling galabil yang ga ganti-ganti nama kelas terus
Ravenc7Aw itu mengharukan saat perpisahan aksel
Ravenc7Aw itu berisik
......................................................

Puisi "aku" karya Chairil anwar

AKU
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943

Karya : Chairil Anwar

dongeng sepatu merah

Karen adalah seorang anak yang amat cantik. Ia tinggal bersama ibunya yang sedang sakit keras. Karena ibunya tak lagi bisa berekja, maka Karenlah yang bekerja. Ia mencuci dan membersihkan rumah para tetangganya.
Akan tetapi uang yang di peroleh sangatlah sedikit. Karen sangat miskin ia tidak mampu membeli sepatu, sehingga ia selalu berjalan dengan bertelangjang kaki.
Di kota tempat Karen tinggal ada sebuah toko sepatu. Ibu pemilik toko sepatu itu selalu iba ketika melihat Karen yang berjalan tanpa alas kaki.
“Kasihat anak itu, aku akan membuatkan sepasan sepatu untuknya” batin ibu itu. Lalu ia membuat kan sepasan sepatu merah untuk Karen.
“Indah sekali, terima kasih bu!” Karen yang tak bisa menahan rasa gembiranya. Lalu ia bergegas pulang karena ingin memperlihatkan sepatu barunya kepada ibunya.
“Sepatu yang sangat cantik…benar-benar bagus…” kata ibunya dengan suara kecil yang terbata-bata. Ssetelah itu ibunya menutup mata perlahan-lahan.
“Ibu, ibu kenapa? Ibu!!!” Karen terus menangis sambil memanggil-manggil ibunya.
Tiba saat hari pemakaman.
“Seharusnya aku memakai sepatu hitam, tapi aku tidak punya uang untuk membelinya. Tak mungkin pula aku bertelangjan kaki pada saat uacara pemakaman.” kata Karen dalam hati.dengat sangat terpaksa ia menggunakan sepatu merahnya.
“Indahnyaa” lirihnya dalam hati penuh rasa bangga. Pergilah Karen ke pemakaman ibunya dengan sepatu merahnya. Orang-orang terkejut melihat Karen berjalan di samping peti jenazah dengan sepatu itu.
“Anak yang aneh, memakai sepatu merah pada saat upacara pemakaman” gumam mereka keheranan.
Karen tahu bahwa itu tak pantas, tapi apa boleh buat hanya itu sepatu yang ia miliki. Ia tak ingin bertelanjang kaki di hari pemakamam ibunya.
Di tengah jalan di seberang makam, lewatlah sebuah kereta kuda yang besar. Tiba-tiba kereta itu berhenti dan turunlah seorang nenek yang kelihatannya kaya. Nenek itu merasa iba melikat Karen sebatang kara.
“Bolehkah saya memelihara anak ini pak pendeta?” pinta nenek itu.
Tentu saja pak pendeta mempebolehkannya.ia justru amat bahagia karena kehidupan Karen tejamin.
Karen mengira berkat sepatu merahnya, namun dugaan Karen salah. Saat melihat sepatu yang dikenakan nenek itu malah berkata “Kau tidak boleh memakai sepatu merah saat pemakaman” Karen menurutinya dan segera membuangnya.
Sejak itu Karen dibesarkan dengan kasih saying. Ia tumbuh menjadi gadis yang cantik, siapapun akan mengakui kecantikannya. Suatu hari nenek mengajak Karen ke toko sepatu untuk membeli sepatu hitam. Tapi Karen justru bertarik kepada sepasang sepatu merah.
“Sepatu merah yang indah! Aku pilih ini saja. Nenek pasti tidak tahu. Penglihatannya ‘kan sudah kabur.” Kata Karen
Ternyata benar dugaan Karen. Nenek tidak mengetahui warna sepatu yang dibelinya.
Keesokan harinya, Karen pergi ke gereja dengan sepatu merah. Orang-orang terkejut melihatnya.
            “Ya ampun gadis itu dating ke gereja memakai sepatu merah…”kata orang-orang membicrakannya. Sementara orang lain berdoa dan mendengarkan pendeta Karen hanya berpikir tenteng sepatu merahnya.
            Uparara doa selesai. Saat nenek dan Karen hendak pulang, seseorang memberitahunkan nenek tentang sepatu merah yang digunakan Karen. Nenek amat sangat marah.Setelah itu Karen berjanji kepada nenek untuk tidak memakai sepatu merah ke gereja lagi.
            Namun, pada minggu selanjutnya Karen mengulaginya lagi.
            Di depan gereja berdiri seorangf prajurit yang sudah tua. Ketika meihat Karen menggunakan sepatu merah, didekatinya Karen dengan wajah yang menakutkan. “Sepatu merah melekatlah pada kaki anak itu dan menarilah!” katanya pada sepatu merah.
Karen berpura pura tak mendengar. Lalu ia masuk ke gereja, dicobanya berdoan dengan khusyuk, tapi pikirannya masih tetap kepada sepatu merah. Tak lama kemudian, upacara doa pun berakhir.
Saat Karen hendak naik ke kereta kuda, prajurit yang tua mendekatinya lagi.
“Sepatu merah, menarilah!” teriaknya.
Tiba-tiba saja Karen mulai menari tanpa kendali. Sepatu merah membuatnya berputar-putar tanpa dapat di kendalikan.
“Aa…. Tolooong !!” teriak Karen ketakutan.. Karen berusaha menghentikannya, tetapi sepatu merah tetap menari sesuai kehendaknya sendiri.
Para pejalan kaki berusaha membantu Karen melepas sepatunya. Namun sepatu merah itu menendang-nendang mereka, juga nenek. Karen bertambah bingung. “Buang saja sepatu itu” teriak nenek saking marahnya.
Suatu hari datang undangan pesta dari istana. Saat itu nenek sedsng sakit keras, dan Karen harus merawatnya. Namun, Karen ingin sekali dating ke pesta itu. Nenek yang baik hati, mengizinkan Karen pergi.
“Karen, jangan pakai sepatu merah itu.. bagaimana bagusnya…” pesan nenek.
Akan tetapi Karen tidak mempedulikannya. Ia tetap memakai sepatu merahnya, dan pergi ke istana meninggalkan nenek yang sedang sakit.
Sesampainya di istana, Karen langsung diajak oleh pangeran untuk berdansa dengannya.
“Benar-benar seprti mimpiii…” kata Karen dengan bangga..
Sepatu itu membawa Karen menari tanpa henti lsgi. Dengan kemauannya sendiri sepatu iti berputar ke kanan dan ke kiri dengan semaunya.itu sama sekali bukan tarian yang indah. Pangeran dan tamu lainnya terkejut melihatnya.
Karen berusaha menuruni tangga istana. Sepatu merah it uterus menari tanpa kendali.
“Tolong lepaskan sepatu ini!” teriak Karen. Tak seorang pun dapat menghentihan Karen. Mereka hanya bisa melihat Karen dengan perasaan iba.
Sambil terus menari, ia masuk ke rima yang gelap. Disana ia betemu dengan prajurit yang sama.
“Hey, sepatu merah menari nlah lebih cepat” teriak prajurit itu.
“Aku mohon hentikan” teriak Karen. Namun sepatu merah itu menari lebih cepat dan membawa Karen menari sampai berhari-hari.

Akhirnya sampailah Karen di sebuah makam. Disana sedang ada upacara pemakaman. Ternyata itu adalah upacara pemakaman nenek yang telah merawatnya.
“Nenek maafkan aku, aku telah meninggalkanmu.” Ratap Karen dalam hati.
Malam hari telah tiba, Karen terus menari melewati duri-dri semak yang telah menusuk badannya.
“Sakiit…! Toloong…! Maafkan aku!” teriak Karen. Sepatu merah itu membawa Karen ke sebuah pondok penebang kayu.
“Aku mophon potong kakiku. Jika tidak dia akan terus membuatku menari.” Pinta Karen kepada penebang kayu sambil menangis. Tanpa bisa berbuat penebang kayu itu memotong kaki Karen. Kaki yang terpotong itu masih menari dan masuk ke hutan rimba.
Akhirnya tubuh Karen berhenti bergerak. “Terima kasih, Tuhan. Aku ini hanyalah anak jelek yang mementingkan diri sendiri” sesal Karen dalam hati.
Penebang kayu itu merasa iba melihat Karen, dan ia membuatkan Karen sepasang kaki palsu yang terbuat dari kayu. “Mulai sekarang, jadilah anak yang baik” kata Penebang kayu kepada Karen.
Karen kemudian kembali ke gereja dan bekerja tekun disana. Bila pekerjaannya telah selesai, ia berdoa pada tuhan dengan sungguh-sungguh. Ia selalu mendoakan neneknya dan tak lupa mohon ampun atas segala kesalahanya.
Setiap hari ia berdoa dengan hati yang bersih. “Nenek, aku ingin menjadi anak yang baik,” janjinya didepan makm neneknya.
Pada suatu hari, datanglah seorang bidadari di hadapan Karen. “Karen kau telah menjadi anak yang baik, tuhan telah memaafkanmu,”kata sang bidadari. Kebaikan hati Karen telah sampai ke surga. Di hadapan Karen kuini tampak jalan yang bersinar. Jalan itu menuju surga. Mata Karen berkaca-kaca Karen bahagia. Dengan wajah bersinar ia naik ke surga bersama sang Bidadari.




Selasa, 29 November 2011

Cerpen Anak

SABUN AJAIB
   Di sebuah desa peternakan di Finlandia, ada seorang gadis cantik bernama Karen. Ayah dan ibunya sudah lama meninggal. Gadis yatim piatu itu hidup besama paman Niko, pamannya. Paman Niko mempunyai seorang anak perempuan. Nita namanya
   Karen rajin dan baik hati. Setiap hari, ia bekerja keras mengurusi rumah dan peternakan. Banyak sekali yang harus dikerjakannya: memcuci baju, memasak, memberi makan ternak, memerah susu, dan menjual telur ayam ke kota.
   Lain halnya dengan Nita. Ia seorang gadis manja yang suka bermalas-malas.
   "Karen, cucikan bajuku!" perintah Nita. "Dan jangan lupa, siapkan air hangat! Awas, jangan terlalu panas!"
   Karen memang sering diperlakukan tidak baik oleh Nita. Rupanya gadis pemalas itu sangat iri dengan kecantikan saudara sepupunya.
   
   Hari sudah menjelang senja ketika Karen pulang dari menjual telur ayam di kota.
   "Aduh, aku harus segera pulang," katanya terperanjat. "Bisa-bisa nanti aku dimarahi paman Niko dan Nita lagi."
   Di tengah jalan, Karen melihat seorang nenek terjatuh karena ditabrak oleh orang anak kecil yang sedang berlari. Embernya yang berisi cucian terjatuh. Cuciannya berceceran dimana-mana. Angin yang bertiup kencang menerbangkan pakaian-pakaian itu.
   "Tolong! Tolong! Cucianku!" teriak perempuan tua yang malang itu.
   Karen seegera berlari mengejar pakaian-pakaian yang berterbangan. Lalu ia menyerahkan semua cucian itu kepada nenek itu.

   "Aduh, terima kasih atas pertolonganmu, Nak" kata nenek itu dengan gembira, "Bagaimana aku harus membalas kebaikanmu?"
   "Sudahlah, Nek. Tak usah dipikirkian," kata Karen sambil tersenyum
   " Tapi, aku punya sesuatu untukmu." Perempuan Tua itu memberikan sepotong sabun kepada Karen. "Ini adalah sabun ajaib. Tapi, kau hanya bisa memakainya tiga kali saja."

Rabu, 26 Oktober 2011

istana bunga

Dahulu kala, hiduplah raja dan ratu yang kejam. Keduanya suka berfoya-foya dan menindas rakyat miskin. Raja dan Ratu ini mempunyai putra dan putri yang baik hati. Sifat mereka sangat berbeda dengan kedua orangtua mereka itu. Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna selalu menolong rakyat yang kesusahan. Keduanya suka menolong rakyatnya yang memerlukan bantuan.
Suatu hari, Pangeran Aji Lesmana marah pada ayah bundanya,  "Ayah dan Ibu jahat. Mengapa menyusahkan orang miskin?!"
Raja dan Ratu sangat marah mendengar perkataan putra mereka itu.
"Jangan mengatur orangtua! Karena kau telah berbuat salah, aku akan menghukummu. Pergilah dari istana ini!" usir Raja.
Pangeran Aji Lesmana tidak terkejut. Justru Puteri Rauna yang tersentak, lalu menangis memohon kepada ayah bundamya, "Jangan, usir Kakak! Jika Kakak harus pergi, saya pun pergi!"

Raja dan Ratu sedang naik pitam. Mereka membiarkan Puteri Rauna pergi mengikuti kakaknya. Mereka mengembara. Menyamar menjadi orang biasa. Mengubah nama menjadi Kusmantoro dan Kusmantari. Mereka pun mencari guru untuk mendapat ilmu. Mereka ingin menggunakan ilmu itu untuk menyadarkan kedua orangtua mereka.

Keduanya sampai di sebuah gubug. Rumah itu dihuni oleh seorang kakek yang sudah sangat tua. Kakek sakti itu dulu pernah menjadi guru kakek mereka. Mereka mencoba mengetuk pintu.
"Silakan masuk, Anak Muda," sambut kakek renta yang sudah tahu kalau mereka adalah cucu-cucu bekas muridnya. Namun kakek itu sengaja pura-pura tak tahu. Kusmantoro mengutarakan maksudnya,  "Kami, kakak beradik yatim piatu. Kami ingin berguru pada Panembahan."
Kakek sakti bernama Panembahan Manraba itu tersenyum mendengar kebohongan Kusmantoro. Namun karena kebijakannya, Panembahan Manraba menerima keduanya menjadi muridnya.
Panembahan Manraba menurunkan ilmu-ilmu kerohanian dan kanuragan pada Kusmantoro dan Kusmantari. Keduanya ternyata cukup berbakat. Dengan cepat mereka menguasai ilmu-ilmu yang diajarkan. Berbulan-bulan mereka digembleng guru bijaksana dan sakti itu.

Suatu malam Panembahan memanggil mereka berdua. "Anakku, Kusmantoro dan Kusmantari. Untuk sementara sudah cukup kalian berguru di sini. Ilmu-ilmu lainnya akan kuberikan setelah kalian melaksanakan satu amalan."
"Amalan apa itu, Panembahan?" tanya Kusmantari.
"Besok pagi-pagi sekali, petiklah dua kuntum melati di samping kanan gubug ini. Lalu berangkatlah menuju istana di sebelah Barat desa ini. Berikan dua kuntum bunga melati itu kepada Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna. Mereka ingin menyadarkan Raja dan Ratu, kedua orang tua mereka."

Kusmantoro dan Kusmantari terkejut. Namun keterkejutan mereka disimpan rapat-rapat. Mereka tak ingin penyamaran mereka terbuka.
"Dua kuntum melati itu berkhasiat menyadarkan Raja dan Ratu dari perbuatan buruk mereka. Namun syaratnya, dua kuntum melati itu hanya berkhasiat jika disertai kejujuran hati," pesan Panembahan Manraba.

Ketika menjelang tidur malam, Kusmantoro dan Kusmantari resah. Keduanya memikirkan pesan Panembahan. Apakah mereka harus berterus terang kalau mereka adalah Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna? Jika tidak berterus terang, berarti mereka berbohong, tidak jujur. Padahal kuntum melati hanya berkhasiat bila disertai dengan kejujuran.

Akhirnya, pagi-pagi sekali mereka menghadap Panembahan.
"Kami berdua mohon maaf, Panembahan. Kami bersalah karena tidak jujur kepada Panembahan selama ini."
Saya mengerti, Anak-anakku. Saya sudah tahu kalian berdua adalah Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna. Pulanglah. Ayah Bundamu menunggu di istana."

Setelah mohon pamit dan doa restu, Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna berangkat menuju ke istana. Setibanya di istana, ternyata Ayah Bunda mereka sedang sakit. Mereka segera memeluk kedua orang tua mereka yang berbaring lemah itu.
Puteri Rauna lalu meracik dua kuntum melati pemberian Panembahan. Kemudian diberikan pada ayah ibu mereka. Ajaib! Seketika sembuhlah Raja dan Ratu. Sifat mereka pun berubah. Pangeran dan Puteri Rauna sangat bahagia. Mereka meminta bibit melati ajaib itu pada Panembahan. Dan menanamnya di taman mereka. Sehingga istana mereka dikenal dengan nama Istana Bunga. Istana yang dipenuhi kelembutan hati dan kebahagiaan.


Minggu, 09 Oktober 2011

Check It Out!!



MEMBER OF TO THE MAX \m/


Amanda Daega Claresta

Maharanianska Azzahra

Tazkia Shabyra Z

(ME) Farah Soraya A

C N Adira Milenia M


Aliyya Natasha H

Anzalna Nuraini A



GAHOEL & METAL

Jumat, 16 September 2011

My Beloved Friend

FARAH SORAYA A
 SMPLabschool Kby 

S. ADIRA KANIA
SMP Pembangunan Jaya

KUMI APRILLA Y
SMP BM 400

AUDREY ARDIANTO
SMP Al-Ikhlas

HASNA AZZAHRA M
SMP Labschool Kby

SHEIMA SAFITRI D
SMP Al-Azhar Pusat



-TEMEN SD-

Minggu, 11 September 2011

SORBET!!

ASAL MULA SORBET: jadi gue kan bawel banget trus waktu itu, salah satu temen gue main sa asal manggil gue sorbet. Trus gue nanya "Sorbet apaan tuuh?" Teruus dia bilang sorbet itu soraya betty, kenapa betty? gara-gara kata dia suara gue kenceng banget dan bla bla bla (dia ngejelasinnya panjang tapi gue cuma inget itu aja).. itu berenti disitu ada, abis itu tiba-tiba gue ama dia perang mulut sama dia, trus dia teriak "SORBET"! SPONTAN!! SATU KELAS PENASARAN....... gue tuh langsung kayak "....." setelah semua tau nama gue kayak berubah jadi "SORBET" malah ya banyak anak kelas lain yang ngira nama gue sorbet beneran.. yaudah sampe sekarang klo dipanggil sorbet gue nyautin deeeh



Kamis, 25 Agustus 2011

Labsky

Gue mau terusin yang tentang temen" gue yaa

Azzahra: Anaknya lawak. dia takut ama gue HAHA.. gatau kenapa.. mungkin gara" dia pernah berantem sama gw........ dia suka sama cowok yang bisa main gitar.. ga aneh dan sangat nyata.. dia jorok banget.. tapi gabakal nyesel temenan sama dia (@Maharani_Anska)

Tazkia: Anaknya seru.. gatau kenapa gue paling seneng duduk sama dia.... mungkin gara" dia punya bolpoin warnanya banyak..Trus anaknya gapelit, suka jajanin orang, kalo misalnya dompet gue ketinggalan di tas dia lebih milih nraktirin dari pada nemenin ngambil keren yaa(@TazkyTazky)

Adira: anaknya unyu~~~ mukanya kayak anak kecil.. dia aksel pas sd. diantara kita dia paling penter, dia belim pernah remed sama sekali. tapi anaknya kadang" rese.. dia jago bhs inggris. suka kita ledekin bukan orang indonesia

Kamis, 11 Agustus 2011

Labsky

Hai Kawan gue mau cerita tentang temen- temen gue di Labsky:


Claire: Nama panjangnya Amanda Daega Claresta... Anaknya bisa dibilang terlalu baik ataumalah terlalu lugu HAHA.. dia friendly kook... Yang lucu dia suka ngejek dirinya sendiri.. Malah dia bikin beberapa julukan jelek buat dirinya sendiri.. kalo ngefans sama kakak kelas sampe tergila-gila bangeet.. artis favorit nya "Logan Lerman"... oiya dia anak labsky11 7A (@claireadc)


Caca: Nama panjangnya Aliyya Natasha Harahap> anaknya seru,, pinter lagi (bisa nyontek gituu..  GAKDEEENGGG), tapi kadang agak ngocol gitu.. terus kalo ngomong tuh dalem(daleman gue ssih-_-). dia kalo seneng, ngefly,dkk merinding sama mukanya panas,,,..., lucu deh kalo mukanya panas.. (Aliyya_NH)






_segini dulu dilanjut kapan-kapan 

Sabtu, 23 Juli 2011

curcol

hahaha gangerti mau nge post apa, tapi baru 24jam punya blog udah lupa urlnya. gabanget sumpah wakaka